Kamis, 11 Juli 2024


Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Wakapolda Kalsel) Brigjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.H., S.I.K., M.H., resmi melantik 181 Bintara Polri Gelombang I Tahun Anggaran 2024 dalam sebuah upacara yang berlangsung khidmat di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalsel, Banjarbaru, Kamis (11/7/2024) pukul 08.00 WITA.


Acara pelantikan ini dihadiri oleh Sekda Provinsi Kalsel, Kabinda Kalsel, Ka BNNP Kalsel, Danlanud Syamsudin Noor, Danlanal Banjarmasin, Irwasda Polda Kalsel, Pejabat Utama Polda Kalsel, Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Kalsel, Wakil Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Kalsel dan Pengurus Bhayangkari Daerah Kalsel, serta keluarga dan kerabat para Bintara yang dilantik.


Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H., mengatakan, dalam keterangannya, Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Rosyanto Yudha menyampaikan bahwa 181 Bintara Remaja yang dilantik hari ini telah menjalani Pendidikan selama 5 bulan di SPN Polda Kalsel Banjarbaru.


Beliau berharap, para Bintara yang baru dilantik tersebut dapat memenuhi kekurangan personel yang ada di Polda Kalimantan Selatan yang diketahui belum mencukupi 50 persen sebagaimana data DSP (Daftar susunan personel) Polri yang saat ini Polda Kalsel baru mencapai 49,2 persen.


Selain itu, dengan adanya tambahan personel baru ini diharapkan juga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait tugas pokok fungsi kepolisian.


Menghadapi Pilkada 2024 mendatang, Polda Kalsel telah mempersiapkan materi-materi bagi para Bintara terkait dengan pengamanan dan pelayanan selama Pilkada Serentak 2024.


Brigjen Pol Rosyanto Yudha pun menekankan kepada para Bintara untuk menjaga dan meningkatkan profesionalisme dengan belajar dan berlatih agar siap bertugas di masyarakat khususnya saat Pilkada 2024 mendatang. “Laksanakan tugas-tugas Polri dengan melayani, mengayomi, melindungi dan lakukan penegakan hukum,” tuturnya.


Pakor Polwan RI, Brigjen. Pol. Dra. Desy Andriani menerima delegasi Kepolisian Kamboja yang dipimpin Pol. Lt. Gen. Ros Chansophea, Wakil Komisaris Jenderal Kepolisian Nasional Kamboja di SSDM Polri, hari Rabu (10/07/2024).


Kunjungan ini dalam rangka studi banding dan mempelajari pemberdayaan Polisi Wanita (Polwan) dan pengarusutamaan gender di lingkungan Polri. 


“Mereka datang untuk melaksanakan studi banding terutama dalam masalah rekrutmen, woman leadership, dan juga bagaimana Polri menyikapi tantangan tugas ke depan khususnya tentang isu Gender-based violence (GBV). Hal ini dilakukan dalam bentuk sharing best practices serta tantangan yang dihadapi dan bagaimana kita menyikapi tantangan tersebut,” ujar Brigjen Pol. Desy Andriani.


Brigjen. Pol. Desy menambahkan bahwa kunjungan Kepolisian Kamboja atas Kerjasama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). 


Pakor Polwan RI juga menyampaikan komitmen Polri terhadap inklusivitas, yang ditunjukkan dengan dibukanya kesempatan bagi penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan tertentu untuk mengikuti seleksi menjadi anggota Polri.


Dalam pertemuan yang berlangsung cair dan akrab ini, Pol. Lt. Gen. Ros Chansophea menyatakan ketertarikannya dengan berbagai inisiatif Polri, termasuk sosialisasi pengarusutamaan gender, pelatihan dan mentoring gender, serta penyediaan tunjangan khusus dan fasilitas bagi Polwan. 


Kepolisian Kamboja juga mempelajari tentang jaringan Polwan Indonesia dan partisipasi Indonesia dalam International Association of Women Police (IAWP) yang mengantarkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memenangkan penghargaan Male Award in Support He for She UN Campaign di Auckland, Selandia Baru tahun 2023.


“Saya sudah pernah bertemu Brigjen Pol. Desy dan delegasi Polwan RI sebelumnya di event regional dan internasional. Mereka sangat ramah. Bagi saya Indonesia adalah teman yang baik, sangat terbuka dan suportif. Kami sangat tertarik melakukan studi banding tentang isu Gender-based violence dan pengarusutamaan gender. Saya sangat yakin akan terjalin kerjasama yang erat dan saling membantu antara kedua lembaga kepolisian,” ujar Pol. Lt. Gen. Ros Chansophea.


Selain melakukan kunjungan ke SSDM Polri, delegasi Kamboja juga melakukan kunjungan ke Pusat Misi Internasional Polri, PPA Polda Metro Jaya, serta Sepolwan dalam rangkaian studi banding ini. 


Kunjungan ini diharapkan memperkuat kapasitas penegak hukum Kamboja dalam menangani kekerasan berbasis gender dan membangun jaringan kepolisian perempuan yang lebih kuat di Asia Tenggara. 


Untuk meningkatkan peran perempuan dalam penegakan hukum di wilayah ASEAN, diharapkan dari pertemuan ini bisa terbentuk asosiasi Polwan se-ASEAN.


Pelaksanaan studi banding delegasi Kepolisian Kamboja di Indonesia berlangsung tanggal 19 – 21 Juli 2024.


Proses seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024 memasuki tahap pusat. Tahun ini SSDM Polri selaku panitia penyelenggara rekrutmen tingkat pusat menggunakan teknologi digital dalam mendeteksi kondisi tubuh yakni Body Composition Analyzer dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)  II dengan metode Computer Assisted Test (CAT).


"Tahun ini teknologi baru yang kita gunakan dalam proses rekrutmen ada MMPI II online dan Body Composition Analyzer. Minnesota Multiphasic Personality Inventory itu untuk psikologis ya, menggali kepribadian seseorang, mendeteksi gangguan mental pada seseorang," jelas Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (10/7/2024).


Irjen Dedi menerangkan Body Composition Analyzer untuk mendeteksi dini kemungkinan cedera pada tulang dan otot. "Kegunaannya bisa deteksi dini kemungkinan-kemungkinan cedera otot tendon dan tulang saat aktifitas fisik," sambung dia.


Irjen Dedi menuturkan instrumen-instrumen yang serba digital dalam proses seleksi anggota baru diharapkan semakin meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan. Apalagi, tambah dia, Polri diharuskan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.


"Proses rekrutmen dan pengembangan SDM Polri ini kita harapkan bersama, agar serba digital, menggunakan alat-alat canggih atau teknologi terkini. Karena memang menghadapi tantangan zaman, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam proses pemeriksaan kesehatan, psikologi, akademik dan fisik," terang mantan Kadiv Humas Polri ini.


Sementara itu Kepala Biro Kesehatan Polri Brigjen I Gusti Gede Maha Andika  memaparkan cara kerja alat Body Composition Analyzer dengan mengecek komposisi tubuh yang terdiri dari lemak, massa otot, massa tulang, metabolisme umur sel, kandungan air, pembakaran aktivitas dalam tubuh, lemak dalam perut dan lain-lain.


"Dalam rikkes juga ada pemeriksaan darah, HbA1c untuk mengecek prediksi diabetes melitus di kemudian hari, ⁠cek anti-HCV untuk cek Hepatitis C, USG dan USG abdomen. Di samping pemeriksaan lain yang sudah biasa dilakukan seperti cek fungsi paru atau spirometri, dan pemerikaaan lain oleh 11 spesialis klinis," ujar Brigjen Gusti.


Dan terkait tes MMPI II, Brigjen Gusti menyebut perbedaannya dengan MMPI pertama terletak pada variasi pertanyaan yang tertera bersifat baru, dan bisa diacak. MMPI II, lanjutnya, juga menyajikan soal-soal tes dengan hasil yang lebih rinci.


"Interpretasi hasil lebih rinci dan ⁠banyak aspek yang bisa dinilai," tambah dia.

Statistik Pembaca