Senin, 26 Mei 2025

Tanah Laut – Polres Tanah Laut melaksanakan kegiatan ujian beladiri Polri bagi personel yang diusulkan untuk kenaikan pangkat (UKP) Tahun 2025. Kegiatan ini digelar di Lapangan Dojo M. Yasin Polres Tanah Laut pada Senin (26/5).

Sebanyak 43 personel mengikuti ujian beladiri tersebut, yang dipimpin langsung oleh Aiptu Helyodorus. Ujian ini merupakan bagian dari persyaratan administrasi dan penilaian kemampuan fisik dalam proses kenaikan pangkat bagi anggota Polri.

Materi ujian meliputi teknik dasar beladiri Polri, teknik beladiri tanpa alat, serta teknik beladiri dengan alat melawan alat. Seluruh peserta menunjukkan keseriusan dan semangat tinggi dalam mengikuti setiap tahapan ujian.

Kapolres Tanah Laut AKBP Muhammad Junaeddy Johnny, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa ujian beladiri ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kesiapan fisik dan mental anggota yang diusulkan naik pangkat.

"Kenaikan pangkat bukan sekadar penghargaan atas masa dinas, tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas, baik dari segi keterampilan maupun tanggung jawab. Melalui ujian beladiri ini, kita ingin memastikan bahwa setiap personel yang naik pangkat benar-benar siap menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan profesional dan tangguh," ujar Kapolres.

Ia juga menambahkan bahwa pembinaan kemampuan beladiri merupakan bagian penting dalam mendukung pelaksanaan tugas di lapangan, terutama dalam menghadapi tantangan situasi yang membutuhkan tindakan cepat dan tepat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan personel yang akan naik pangkat tidak hanya memenuhi aspek administrasi, tetapi juga memiliki kemampuan fisik dan keterampilan beladiri yang mumpuni sebagai bentuk profesionalisme dalam menjalankan tugas di lapangan.




Tanah Laut, 26 Mei 2025 – Dalam rangka menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau tahun ini, Polres Tanah Laut Polda Kalimantan Selatan menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025 di halaman Mapolres Tanah Laut.


Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan, S.I.K., M.I.K., yang dalam kesempatan tersebut membacakan amanat dari Kapolda Kalimantan Selatan. Dalam amanatnya, Kapolda menekankan bahwa Karhutla merupakan isu kritikal dan ancaman ekologis periodik yang bukan hanya berdampak secara lingkungan, tetapi juga menyentuh aspek sosial, keamanan, dan pemerintahan.


“Karhutla bukan sekadar peristiwa alamiah, melainkan sebuah kejadian kompleks yang merugikan berbagai sendi kehidupan bangsa. Kita harus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menghadapi dinamika iklim serta potensi Karhutla di wilayah kita,” ungkap Kapolres dalam membacakan amanat tersebut.


Dalam amanat juga disampaikan bahwa berdasarkan proyeksi BMKG, potensi peningkatan Karhutla akan terjadi pada Juli hingga September 2025, dengan Kalimantan Selatan termasuk dalam zona rawan tinggi. Karena itu, langkah antisipatif dan koordinasi lintas sektor menjadi sangat penting.


Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan dan kesiapan peralatan. Kapolres Tanah Laut bersama pejabat utama Polres dan perwakilan instansi terkait secara langsung memeriksa personel gabungan TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, Satpolpp, Damkar, serta perlengkapan dan kendaraan pemadam yang akan digunakan dalam penanggulangan Karhutla.


Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan seluruh sumber daya yang dimiliki benar-benar siap dan dapat diandalkan jika terjadi situasi darurat di lapangan.


Apel dan pemeriksaan ini mencerminkan kesiapan dan keseriusan seluruh unsur di wilayah hukum Polres Tanah Laut dalam menghadapi ancaman Karhutla. Dengan semangat “Kayuh Baimbai”, diharapkan kolaborasi dan kekompakan antarinstansi terus terjaga demi mencegah dan menanggulangi bencana secara efektif dan berkelanjutan.




Tanah Laut, 26 Mei 2025 – Polres Tanah Laut Polda Kalimantan Selatan menggelar apel kesiapsiagaan dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Tahun 2025. Acara yang dilaksanakan di halaman Polres Tanah Laut ini dihadiri oleh berbagai elemen terkait, termasuk TNI, BPBD, Sat Polpp, Damkar, Manggala Agni, serta instansi terkait lainnya.


Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan, S.I.K., M.I.K., dalam apel tersebut membacakan amanat dari Kapolda Kalimantan Selatan yang menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan telah menjadi isu kritikal dan ancaman ekologis yang bersifat periodik, khususnya menjelang musim kemarau di Indonesia. Kapolda juga menekankan bahwa fenomena ini bukan sekadar peristiwa alamiah, melainkan sebuah kejadian kompleks yang berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan, mulai dari aspek sosial kemasyarakatan, stabilitas pemerintahan, aparat keamanan, hingga sektor-sektor strategis lainnya.


Lebih lanjut, Kapolda mengungkapkan bahwa berdasarkan proyeksi dari BMKG, pada periode Juli hingga September 2025, risiko kebakaran hutan dan lahan diperkirakan akan mengalami eskalasi dan perluasan ke wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. Provinsi-provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua Selatan, Kalimantan Selatan, dan Bangka Belitung diidentifikasi sebagai zona dengan tingkat kerawanan tertinggi.


"Oleh karena itu, mari kita terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam memantau dinamika iklim serta potensi Karhutla di wilayah kita. Penyampaian informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat serta para pemangku kepentingan menjadi kunci dalam upaya mitigasi risiko dan dampak Karhutla secara efektif," ujar Kapolres Tanah Laut, mengutip amanat Kapolda.


Selain itu, Kapolda juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam penanggulangan Karhutla dengan semangat kebersamaan yang tercermin dalam moto Provinsi Kalimantan Selatan, "Kayuh Baimbai" yang berarti "Bergerak Bersama Menuju Kemajuan dan Keberlanjutan Pembangunan Banua".


Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolres Tanah Laut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan berkomitmen dalam penanggulangan Karhutla. Ia percaya bahwa dengan kerja kolektif yang berkesinambungan, bencana Karhutla dapat diminimalkan secara signifikan.


Apel ini menandai kesiapan Polres Tanah Laut dan seluruh instansi terkait dalam menghadapi potensi ancaman Karhutla di tahun 2025.


Diharapkan dengan upaya bersama, risiko kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi dengan lebih efektif, menjaga kelestarian alam dan kenyamanan masyarakat.

Statistik Pembaca