Jumat, 08 November 2024

 

Tanah Laut — Dalam upaya mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Polsek Kintap, Polres Tanah Laut, menggelar kegiatan penanaman bibit cabai pada hari ini, Jumat (8/11). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Kintap, AKP Ahmad Baysory, S.E., M.M., dengan memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan yang tersedia di sekitar lingkungan kantor Polsek.

Penanaman bibit cabai ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh pemerintah pusat dan dijalankan secara serentak oleh berbagai instansi di seluruh Indonesia. Dalam kegiatan ini, Kapolsek Kintap bersama anggotanya menunjukkan komitmen untuk berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat setempat.

Kapolres Tanah Laut AKBP Muhammad Junaeddy Johnny, S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Kintap AKP Ahmad Baysory, S.E., M.M.,  menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan kosong yang ada disekitar pekarangan Polsek Kintap ini merupakan langkah efektif dalam menambah ketersediaan bahan pangan lokal. 

Selain itu, penanaman bibit cabai ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut memanfaatkan lahan-lahan yang kurang produktif menjadi lebih bernilai bagi ketahanan pangan.

"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap bisa memberikan contoh kepada masyarakat bahwa pemanfaatan pekarangan untuk bercocok tanam, khususnya tanaman cabai, dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan di tingkat lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar," ujar AKP Ahmad Baysory.

Polsek Kintap juga menyampaikan harapannya agar program serupa dapat diperluas ke berbagai wilayah Tanah Laut, sehingga lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam gerakan ketahanan pangan ini.

 


Jakarta. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan misinformasi atau disinformasi menjadi ancaman tertinggi Pilkada serentak 2024. 

Ia menyoroti soal potensi kerawanan di media sosial. "Kemudian juga ada satu tambahan yang mungkin juga harus rekan-rekan ikuti terkait dengan potensi kerawanan yang terjadi di media sosial. Karena saat ini kalau kita ikuti ada 33 miliar interaksi media sosial, 38% isinya positif, 23% netral, dan 29% negatif," ujar Kapolri, Kamis (7/11/24). 

Kapolri juga menyampaikan salah satu ancaman tertinggi Pilkada tahun ini adalah hoax. Menurutnya,  tidak semua masyarakat bisa membedakan informasi yang benar dan yang hoax.

"Karena saat ini salah satu ancaman tertinggi adalah adanya misinformasi dan disinformasi terkait dengan penyebaran berita hoax. Dan ini tentunya harus diantisipasi, karena tidak semua masyarakat kemudian bisa membedakan apakah ini hoax apakah ini berita yang benar," beber Kapolri.

"Namun yang pasti akan menimbulkan reaksi, mulai hanya sekedar dibaca, kemudian dishare ke rekan yang lain, namun juga bisa menimbulkan aksi di lapangan karena masalah hoax ini," lanjut Kapolri.

Ia pun meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap mengatasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di Pilkada 2024. Apalagi, Pilkada kali ini dilakukan secara serentak.

"Tentunya ini membutuhkan kesiapan rekan-rekan dalam hal menghadapi potensi polarisasi yang tentunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan Pilpres. Karena ini dilaksanakan serentak tentunya rekan-rekan harus mampu melihat mendalami potensi konflik yang terjadi sehingga kekuatan yang rekan-rekan miliki kita semua siap menghadapi potensi permasalahan apa pun," jelas Kapolri.

 


Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) kembali membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung sebagai anggota Polri melalui rekrutmen Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) tahun anggaran 2025. Pendaftaran ini berlangsung mulai tanggal 11 hingga 17 November 2024.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa dalam pernyataannya Kapolda Kalsel Irjen Pol Winarto, S.H., M.H. mengatakan seleksi Bakomsus ini terbuka untuk umum dengan persyaratan tertentu, termasuk usia, kesehatan, serta keterampilan khusus sesuai bidang yang dibutuhkan. "Kami berharap masyarakat Kalimantan Selatan yang memenuhi kualifikasi dan memiliki minat di bidang kompetensi khusus dapat memanfaatkan kesempatan ini," ujarnya.

Rekrutmen Bakomsus ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di berbagai bidang yang mendukung tugas kepolisian, seperti Bakomsus Gizi, Bakomsus Kesehatan Masyarakat, Bakomsus Perikanan, Bakomsus Peternakan dan Bakomsus Pertanian.

“Bakomsus ada yang baru, khusus untuk bidang pertanian. Terkait dengan ketahanan pangan maka diperlukan anggota kepolisian yang belatar belakang pendidikan pertanian,” terang Kapolda Kalsel.

Dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI, melalui rekrutmen ini, Polda Kalsel berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan mendukung personel yang memiliki keahlian di bidang-bidang khusus yang relevan.

Nantinya, para peserta yang lolos seleksi akan menjalani pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan kompetensi khusus masing-masing.

Sementara itu Karo SDM Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Arif Sugiarto, S.I.K., M.P.P., M.H. melalui Kasubbag Diapers Bag Dalpers Ro SDM Polda Kalsel Kompol Irawan, S.H., M.M. menyampaikan dari lima jurusan yang ada, dua diperuntukan bagi wanita yakni Bakomsus Gizi dan Bakomsus Kesehatan Masyarakat sedangkan tiga jurusan lainnya diperuntukan bagi laki-laki dan wanita.

Para Bintara yang lulus nanti akan di didik selama 5 bulan dan akan dibekali selama 1 bulan untuk pelatihan.



Jakarta. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti potensi polarisasi di Pilkada 2024, khusus wilayah dengan paslon tunggal dan 2 paslon.

"Fenomena-fenomena yang harus kita perhatikan pasangan calon hanya satu ini di 37 daerah tolong ini diantisipasi kemudian ada pasangan dua calon di 202 daerah. Ini juga menjadi perhatian kita pasti situasinya akan hangat," ujar Kapolri, Kamis (7/11/24). 

Kapolri meminta peristiwa-peristiwa yang terjadi di Pilkada terdahulu bisa menjadi pembelajaran. Terutama terkait reaksi atas ketidakpuasan hasil Pilkada.

"Peristiwa ketidakpuasan dalam hasil-hasil dari Pilkada tersebut tentunya akan menimbulkan memunculkan mulai dari sengketa sampai dengan kerusuhan karena memang isunya ini terjadi di daerah," ungkap Kapolri.

Untuk itu, ia meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap mengatasi kejadian tersebut. Apalagi, Pilkada kali ini dilakukan secara serentak.

"Tentunya ini membutuhkan kesiapan rekan-rekan dalam hal menghadapi potensi polarisasi yang tentunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan Pilpres," ujar Kapolri.

"Karena ini dilaksanakan serentak tentunya rekan-rekan harus mampu melihat mendalami potensi konflik yang terjadi sehingga kekuatan yang rekan-rekan miliki kita semua siap menghadapi potensi permasalahan apa pun," lanjut Kapolri.

Statistik Pembaca