Rabu, 22 Januari 2025

Tanah Laut – Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Sat Reskrim Polres Tanah Laut telah menetapkan tersangka dalam kasus pengelolaan keuangan desa yang bersumber dari Dana Desa tahun 2017 dan 2018. Tersangka yang dimaksud adalah IM, yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Sambangan, Kecamatan Bati-Bati.(22/01).

Kasus ini mencuat setelah temuan kerugian negara/daerah dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) pada tahun anggaran 2017 dan 2018. Berdasarkan hasil audit investigasi yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Tanah Laut, ditemukan adanya penyimpangan dalam pengelolaan dana desa yang menyebabkan kerugian negara/daerah yang cukup signifikan mencapai 200 juta rupiah.

Penyimpangan Pengelolaan Keuangan Desa Tersangka IM, selaku Sekretaris Desa Sambangan, diduga kuat bertanggung jawab atas pengelolaan dana desa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam laporan hasil audit tersebut, terdapat sejumlah temuan yang merugikan negara, di antaranya adalah tersangka melaksanakan semua pengelolaan dana desa sendiri dan diketahui oleh kepala desa, serta tidak lengkapnya bukti pendukung dalam penggunaan anggaran dalam APBDes.

Menurut pihak kepolisian, dalam melaksanakan tugasnya, IM diduga tidak melakukan verifikasi yang benar terhadap dokumen-dokumen pengeluaran dan penerimaan dana desa. Hal ini bertentangan dengan regulasi yang mengharuskan setiap penggunaan dana desa harus didukung dengan bukti yang sah dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sesuai Peraturan Mendagri Nomor 113 Pasal 24 Ayat 3, dimana sekdes selaku koordinator pelaksana tehnis pengelolaan keuangan desa wajib melaksanakan verifikasi bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa. 

Proses Hukum Berlanjut Setelah menetapkan IM sebagai tersangka, Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Tanah Laut akan melanjutkan penyidikan untuk mengungkap lebih lanjut peran tersangka dalam penyimpangan tersebut. Pihak kepolisian juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain yang terkait dengan kasus ini.

Kapolres Tanah Laut, AKBP M. Junaeddy Johnny, S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius pihaknya. "Kami akan memastikan proses hukum berjalan dengan transparan dan profesional, serta berupaya untuk menuntaskan kasus ini agar tidak ada lagi penyalahgunaan dana desa di masa mendatang," ujarnya.

"untuk saat ini tersangka sudah kita amankan di rutan Polres Tanah laut untuk penyidikan lebih lanjut, tersangka akan kita jerat pasal 2 dan atau pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman pidana 20 Tahun dan denda maksimal 1 milyar rupiah" tutur Kapolres.

Dengan penetapan tersangka ini, diharapkan akan ada efek jera bagi oknum yang berani menyalahgunakan dana desa yang seharusnya diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah dan masyarakat pun diharapkan lebih hati-hati dalam pengelolaan anggaran di tingkat desa untuk mencegah terjadinya hal serupa.

 


Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menggelar kegiatan penanaman jagung dilahan seluas 120 hektare yang berlokasi di Jalan Gubernur Syarkawi, Sei Tabuk, Kabupaten Banjar, Selasa (21/1/2025).

Penanaman jagung 1 juta hektare yang juga digelar serentak seluruh Polda se Indonesia ini dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. melalui zoom meeting.

Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H. mengatakan, dalam keterangan persnya Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H., menyampaikan bahwa potensi Kalimantan Selatan kebutuhan jagung dalam satu tahun hanya 300 ribu ton namun yang terpenuhi hanya 30 persen. "Untuk itu masih banyak lagi kebutuhan jagung yang belum terpenuhi dan bisa diserap," terangnya.

Beliau menerangkan, Kalimantan Selatan saat ini masih mencari kesiapan lahan kemudian diverifikasi baru setelah itu pihaknya dapat menghitung target yang ingin dicapai.

Meski begitu, lanjut Kapolda Kalsel, pihaknya mendapatkan target sebanyak 99.000 hektare (Ha).

Selain Kabupaten Banjar, seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan melaksanakan penanaman jagung.

Dalam kesempatan yang sama, juga dilakukan penyerahan bantuan berupa 9 unit Excavator, 2 unit Traktor, dan 10 unit Mesin etek-etek yang diserahkan oleh Kapolda Kalsel, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Dan SDM, Ka BNNP Kalsel kepada perwakilan Kelompok Tani.

Dengan penanaman jagung ini, Kapolda berharap terlaksananya program Asta Cita Presiden RI, terpenuhinya kebutuhan pakan ternak di Kalimantan Selatan, dan ingin memotivasi para generasi muda untuk bisa menjadi petani milenial terlebih pertanian menjadi salah satu potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penanaman jagung serentak 1 juta hektare ini tidak hanya dihadiri Kapolda Kalsel namun juga dihadiri Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Dan SDM, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Danrem 101/Antasari, Danlanal Banjarmasin, Danlanud Syamsuddinoor, Ka BNNP Kalsel, Kabag Ops Binda Kalsel, Koordinator Kejati Kalsel, Wakapolda Kalsel, Irwasda Polda Kalsel, Pejabat Utama Polda Kalsel, Rektor ULM Banjarmasin, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Wilayah Kalsel, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalsel, Guru Adam, Bapak Waluyo, dan AKBP (Purn) Suyitno Ardi.

 


Subang.Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Kapolri bersama Menteri Pertanian melaksanakan kunjungan kerja sekaligus meluncurkan kegiatan penanaman jagung serentak  1 juta hektare. Acara ini berlangsung di Desa Karang Mukti, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Irwasum Polri, Kadiv Humas Polri, Kadiv TIK Polri beserta jajaran, Sekjen dan Irjen Kementerian Pertanian, Kapolda Jawa Barat, Pj Gubernur Jawa Barat, Bupati Subang, Bupati Purwakarta, kepala dinas terkait beserta forkopimda daerah Jawa Barat.

Acara ini dimulai dengan paparan oleh Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan, Komjen Pol Prof. Dr. Dedy Prasetyo, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencapai target swasembada jagung. Dilanjutkan dengan dialog interaktif yang melibatkan Kapolri, Menteri Pertanian, dan para Kapolda di berbagai wilayah untuk memantau kesiapan masing-masing daerah.

Puncak acara ditandai dengan peresmian program penanaman jagung 1 juta hektare oleh Menteri Pertanian, Kapolri, Itwasum Polri, Pj Gubernur Jawa Barat, dan perwakilan kementerian lainnya. Kegiatan ini juga diramaikan dengan penyerahan bantuan kepada petani berupa 6 unit hand traktor, 5 alat penanaman jagung, serta 200 paket sembako.

Pada lahan seluas 13 hektare, bibit jagung unggulan jenis hybrida (Asia Gold) mulai ditanam secara simbolis. Inisiatif ini diharapkan mampu menghasilkan panen berkualitas tinggi dan menjadi langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menyampaikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia atas dukungannya dalam program swasembada pangan. Ia menegaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar di tengah krisis pangan global, dengan fokus pada produksi jagung, pangan bergizi, biofuel, dan hilirisasi.

“Target 1 juta hektare ini menjadi langkah signifikan menuju swasembada. Dengan produktivitas minimal 7 ton per hektare, Indonesia dapat menghasilkan tambahan 5 juta ton jagung untuk mencukupi kebutuhan domestik dan ekspor. Kreativitas Polri dalam mengembangkan benih unggul juga akan kami dukung sepenuhnya,” ujar Menteri Pertanian.

Kapolri Jenderal Polisi Drs.Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dalam sambutannya menegaskan komitmen Polri dalam menjalankan arahan Presiden untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ia memaparkan bahwa target 1 juta hektare lahan jagung diharapkan tercapai tahun ini dengan produktivitas yang maksimal.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras jajaran Polri dan masyarakat. Inovasi yang lahir di Jawa Timur, dengan benih unggul yang mampu menghasilkan hingga 20 ton per hektare, menjadi langkah nyata dalam mendukung swasembada,” ungkap Kapolri.

Polres Tanah Laut, Polda Kalimantan Selatan, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, dengan membagikan nasi bungkus dan air minum kepada mereka yang membutuhkan, Selasa (21/1/2025).

Kegiatan pembagian nasi bungkus ini bertujuan untuk membantu meringankan beban warga yang kesulitan akibat banjir yang melanda wilayah tersebut. Ratusan nasi bungkus dibagikan langsung kepada warga yang berada di lokasi-lokasi terdampak banjir.

Kapolres Tanah Laut, AKBP Muhammad Junaeddy Johnny, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa pembagian makanan ini merupakan bagian dari upaya pihak kepolisian untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan.

“Banjir yang melanda beberapa desa di wilayah ini membuat banyak warga kesulitan, terutama dalam hal pangan. Kami bersama anggota terus berupaya memberikan bantuan berupa nasi bungkus untuk meringankan beban mereka. Kami berharap ini dapat sedikit membantu warga yang terdampak,” ungkap Kapolres.

Polres Tanah Laut juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak banjir dapat terpenuhi. Selain itu, mereka juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Polsek Bati-Bati, Polres Tanah Laut, melakukan evakuasi terhadap seorang warga yang sakit akibat banjir di Desa Benua Raya, Kabupaten Tanah Laut, pada Selasa (21/1/2025). Evakuasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Bati-Bati, AKP Winarto.

Salah seorang warga yang dievakuasi adalah Lukmanul Hakim, seorang pria yang mengalami patah kaki dan tinggal di RT 2, Jalan Darussalam. Dengan kondisi terjebak banjir, petugas gabungan Polsek Bati-Bati dengan sigap mengangkat Lukmanul menggunakan tilam, kemudian memindahkannya ke mobil ambulans milik relawan untuk dibawa menuju rumah keluarganya di RT 7.

“Proses evakuasi berjalan lancar. Kami memastikan bahwa Lukmanul Hakim mendapatkan perawatan yang diperlukan dan sampai di rumah keluarganya dengan aman,” ujar Kapolsek AKP Winarto.

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Tanah Laut telah menyebabkan sejumlah kesulitan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang dalam kondisi sakit atau terluka. Pihak kepolisian bersama relawan terus berupaya memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Statistik Pembaca