Jumat, 03 Oktober 2025

 


Tanah Laut – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tanah Laut menggelar kegiatan “Polantas Menyapa” dengan tajuk Jum’at Berkah, pada Jum’at (3/10) pagi yang berlangsung di sejumlah titik sekitar Kota Pelaihari. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian Polantas kepada masyarakat sekaligus sarana edukasi tertib berlalu lintas.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kanit Regident Satlantas Polres Tanah Laut, Ipda Fery Setiawan, bersama personel Satlantas. Dalam pelaksanaannya, anggota Polantas menyapa masyarakat serta memberikan perhatian khusus kepada petugas kebersihan jalan yang sehari-hari bekerja menjaga kebersihan lingkungan di wilayah Kabupaten Tanah Laut. Melalui momentum Jum’at Berkah, Satlantas memberikan bingkisan sederhana sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada mereka.

Selain berbagi, personel Satlantas juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat agar senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Himbauan ini dikemas secara humanis, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Personel juga menyampaikan data angka kecelakaan lalu lintas dan tingkat fatalitas korban laka yang masih menjadi perhatian bersama. Informasi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih disiplin dalam berkendara, seperti menggunakan helm, mematuhi batas kecepatan, serta mengutamakan keselamatan diri maupun orang lain.

Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan, S.I.K., M.I.K., melalui Kasat Lantas Iptu Adhitya Rizki Ridhotomo, S.Tr.K., S.I.K., M.H. menegaskan bahwa kegiatan Polantas Menyapa tidak hanya sebatas memberikan himbauan, namun juga membangun kedekatan emosional antara Polantas dan masyarakat.

“Melalui program ini, kami ingin hadir lebih dekat dengan masyarakat, memberikan edukasi, sekaligus berbagi kebaikan. Harapan kami, kepatuhan berlalu lintas bukan hanya karena takut ada polisi, melainkan tumbuh dari kesadaran bahwa keselamatan adalah kebutuhan bersama,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan Polantas Menyapa, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat Tanah Laut untuk lebih tertib di jalan raya serta mempererat hubungan kemitraan antara Polri dan masyarakat dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

Pelaihari – Dalam rangka menjaga kebugaran tubuh sekaligus meningkatkan semangat kerja, Polres Tanah Laut menggelar kegiatan Senam Kesamaptaan Jasmani Polri (SKJP) pada Jum’at (03/10/2025), bertempat di Lapangan Apel Polres Tanah Laut.

Kegiatan senam dimulai pukul 07.40 WITA dan diikuti oleh para Pejabat Utama (PJU) Polres Tanah Laut, anggota Polri, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Polres Tanah Laut. Dengan dipandu instruktur, seluruh peserta mengikuti gerakan senam secara berirama dan penuh semangat.

Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan, S.I.K., M.I.K., melalui Kabag SDM Kompol M. Yusuf menjelaskan bahwa senam Kesamaptaan Jasmani Polri rutin dilaksanakan sebagai bagian dari program pembinaan jasmani bagi anggota Polri dan ASN, guna menunjang kesiapan fisik dalam melaksanakan tugas sehari-hari, khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta pola hidup sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mempererat kebersamaan dan solidaritas antar personel.

Tanah Laut – Polres Tanah Laut bersama jajaran turut mendukung penuh pelaksanaan kegiatan World Cleanup Day Indonesia (WCDI) Tahun 2025 yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan upaya mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Indonesia yang bersih melalui kampanye massif gerakan pemilahan dan pembersihan sampah.

Pada tahun 2025, WCDI mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih 2029”, yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, sejuk, dan indah. Di Kabupaten Tanah Laut, kegiatan puncak WCDI akan dilaksanakan pada Jum’at (3/10) dengan aksi gotong royong massal membersihkan area Tapandang Berseri Pelaihari.

Titik kumpul peserta ditentukan di Terminal Lama Tanah Habang, Pelaihari, di mana seluruh peserta dari unsur TNI-Polri, pemerintah daerah, pelajar, komunitas, hingga masyarakat umum akan bergabung. Para peserta dihimbau untuk membawa perlengkapan kerja bakti seperti sapu, cangkul, dan sekop.

Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan, S.I.K., M.I.K., menyampaikan bahwa dukungan Polres Tanah Laut terhadap kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup.

“Melalui momentum World Cleanup Day, mari bersama-sama kita tumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menjaga kebersihan mulai dari sekitar kita. Kolaborasi lintas elemen masyarakat menjadi kunci terciptanya Indonesia yang bersih menuju 2029,” ungkap Kapolres.

Dengan semangat gotong royong dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, diharapkan kegiatan WCDI 2025 di Kabupaten Tanah Laut dapat memberikan dampak positif, sekaligus menjadi inspirasi dalam membangun budaya bersih yang berkelanjutan. 

Jakarta – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri menerapkan standar sanitasi yang ketat demi memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dan higienis bagi siswa penerima manfaat. Proses pencucian alat masak hingga ompreng atau food tray dilakukan berlapis, mulai dari pembersihan sisa makanan, pencucian dengan tiga tahap, hingga pengeringan menggunakan oven steril.

Kepala SPPG Polri Pejaten, M Iqbal Salim, menjelaskan setiap alat masak dan wadah makanan baru dibawa ke tempat cuci setelah melalui pemilahan sisa makanan. Di tempat pencucian, tersedia tiga keran untuk membilasnya.

"Sink pertama itu sink air panas dan sabun. Jadi fungsinya air panas dan sabun itu untuk melunturkan sisa-sisa lemak, minyak, gitu. Jadi setelah diproses pembersihan yang pertama digeser lagi ke sink yang kedua untuk disikat, dibilas, menghilangkan noda sabunnya. Kemudian pindah lagi ke sink sebelahnya dengan air mengalir. Dibersihkan lebih detail lagi tanpa sabun," ujar Iqbal di SPPG Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Setelah itu, kata Iqbal, alat masak dilap tipis lalu dimasukkan ke dalam oven pengering.

"Baru setelah itu kita lap sedikit, baru kita masukkan ke dalam oven pengering. Jadi fungsi oven pengering itu selain mengeringkan, diharapkan proses oven ini bisa membunuh bakteri juga," sambungnya.

Iqbal menegaskan, sanitasi di SPPG Polri diawasi secara berkala oleh Dinas Kesehatan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). SPPG Polri juga telah mengantongi berbagai sertifikasi.

"Kemudian untuk higiene sanitasi tentu didukung juga dengan sertifikat laik higiene sanitasi dan juga beberapa sertifikat seperti ISO 2018. Kemudian, ada penerapan HCCP, GMP, dan BRC. Kemudian dari SPPG Polri sendiri juga alhamdulillah sudah terbit sertifikat halalnya," ungkapnya.

Selain itu, penyimpanan bahan makanan juga diatur ketat dengan pemisahan bahan basah, kering, maupun bumbu.

Anggota Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri, drg. Tetty Seppriyanti, mengingatkan bahwa potensi keracunan bisa muncul dari ompreng yang tidak bersih atau penggunaan air sumur yang terkontaminasi mikroba berbahaya.

"Di Pejaten ini ditemukan juga banyak mikroorganismenya, ada E. coli, akhirnya kita minta ganti itu sumurnya, maksudnya digali lebih dalam lagi. Setelah diperiksa oke, tapi masih agak keruh, jadi dipakai cuci aja. Untuk masak tetap pakai air isi ulang, air galon, nggak pakai air sumur. Kalau cuci dipakai, dengan syarat saringannya diganti tiap hari. Biar sama-sama ngawasin aja. Penyebab keracunan diare itu kan E. coli itu kan, kotor gitu" jelas Tetty.

Menurutnya, langkah ini penting agar siswa tidak mengalami keracunan akibat bakteri E. coli.

Sejak beroperasi pada Maret 2025, SPPG Polri Pejaten menyalurkan sekitar 3.400 porsi makanan setiap hari ke 10 sekolah. Jumlah tersebut masih dalam kisaran ambang minimal 3.000 porsi dan maksimal 4.000 porsi.

"Sementara sih belum ya karena kami fokus juga ke pembenahan SPPG. Karena saya rasa memang ada beberapa poin yang harus kita kejar untuk mendekati standardisasi yang sudah diterapkan oleh Polri maupun BGN. Jadi nanti setelah semuanya tercapai baru kami concern lagi ke penambahan penerima manfaatnya," kata Iqbal.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memuji langkah Polri dalam menjaga mutu program MBG. Ia menilai fasilitas dan prosedur yang diterapkan SPPG Polri dapat menjadi contoh bagi dapur MBG lainnya.

"Pertama, seluruh bangunan yang dibangun oleh Polri itu kan standarnya bagus ya. Kemudian, yang kedua, mereka melakukan rapid test sebelum makanan itu diedarkan," kata Dadan di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).

Menurutnya, berdasarkan instruksi presiden, seluruh dapur SPPG nantinya juga akan dilengkapi alat rapid test untuk menjaga kualitas makanan.

Statistik Pembaca