Senin, 27 Mei 2024


Tanah Laut - Polres Tanah Laut mengadakan Kegiatan Pelatihan Fungsi Teknis Kepolisian Personil Polres Tanah Laut untuk Semester I TA.2024. Acara ini berlangsung pada hari Senin (27/5) di Gedung Satya Brata Polres Tanah Laut.

Pelatihan dimulai dengan pembukaan oleh Kabag SDM Polres Tanah Laut, dilanjutkan dengan penyampaian materi dan simulasi dari narasumber, dan diakhiri dengan penutupan oleh Kasubbag Dalpers Bag SDM.

Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Iptu Danuri (KBO Samapta), Iptu Subardi, S.H. (Kasat Binmas), Iptu Tri Karyadi, S.H. (KBO Sat Reskrim), Iptu Mukim Permana, S.Sos. (KBO Sat Intelkam), Ipda Yohanes (Kanit Gakkum Sat Lantas).

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini mencakup Dalmas (Pengendalian Massa), Tupoksi Polisi RW (Tugas Pokok dan Fungsi Polisi RW), Penyelidikan dan Penyidikan  Cipta kondisi menjelang Pilkada, Olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan Penyidikan Laka Lantas.

Kabag SMD Polres Tanah Laut Kompol Suparno menjelaskan bahwa dengan adanya pelatihan ini, diharapkan personil Polres Tanah Laut dapat meningkatkan kemampuan teknis kepolisian mereka, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan tugas di lapangan, terutama menjelang Pilkada. 

Pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat koordinasi antar berbagai satuan di Polres Tanah Laut, guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Tanah Laut.

Tanah Laut - Sat Binmas Polres Tanah Laut bersama Dit Binmas Polda Kalsel telah melaksanakan kegiatan Pembinaan Peningkatan Kemampuan Kasatkamling tahun 2024 untuk para Kasatkamling se-Kabupaten Tanah Laut. Acara ini berlangsung di Joglo Wicaksana Laghawa Polres Tala pada hari Senin, (27/5).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakapolres Tanah Laut Andri Hutagalung, S.Ab, M.A.P., tim dari Dit Binmas Polda Kalsel, Kasat Binmas Polres Tanah Laut Iptu Subardi, S.H., serta para peserta yang terdiri dari para Kasatkamling se-Kabupaten Tanah Laut.

Dalam sambutannya, Wakapolres Tanah Laut Andri Hutagalung, S.Ab, M.A.P., menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing. 

"Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan peningkatan kemampuan ini, diharapkan para Kasatkamling dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik," ujar Andri Hutagalung.

Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi, Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Satkamling, Penjagaan dan patrol, Tata cara menggunakan alat komunikasi (Alkom) Penanggulangan pertama pada gawat darurat (PPGD), Penggunaan alat pemadam api, dengan menghadirkan narasumber  dari Dit Binmas Polda Kalsel, Satpol PP Damkar serta dari Kepala IGD RSUD Boejasin Pelaihari.

Dengan kegiatan ini, diharapkan para Kasatkamling di Kabupaten Tanah Laut dapat meningkatkan kemampuan mereka, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan lebih efektif dan efisien, serta berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

Indonesia Indicator menilai Polri turut andil dalam kesuksesan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10. Selain aspek keamanan, strategi komunikasi Polri dinilai sukses mempromosikan WWF ke masyarakat.

Direktur Komunikasi PT Indonesia Indicator Rustika Herlambang, mengatakan Polri ikut andil dalam menciptakan sentimen positif dari netizen terhadap event internasional ini. Sebab, Polri mampu menciptakan framing hingga mensosialisasikannya ke media massa maupun media sosial dengan baik.

"Informasi (WWF) tersebut cukup masif, disosialisasikan oleh Mabes Polri di berbagai platform baik media maupun media sosial dengan narasi dan diksi yang cukup menarik pula, itu yang mengakibatkan atensi netizen terhadap event ini menjadi sangat besar dan mendapatkan sentimen positif," ujarnya saat ditemui, Sabtu (25/5/2024).

"Kita melihat bahwa sentimen negatif atau framing terhadap penyelenggaraan acara ini sangat kecil karena hampir semuanya diisi oleh berbagai informasi dan hal yang menyenangkan terkait dengan penyelenggaraan WWF," tambahnya.

Rustika mengatakan strategi komunikasi yang dilakukan Polri terkait WWF telah dipersiapkan jauh hari. Persiapan tersebut ditunjukan dari analisis media dan media sosial.

Dikatakan Rustika, komunikasi yang dilakukan oleh Polri salah satunya adalah aspek keamanan, seperti bagaimana mengelola rekayasa lalu lintas dan pengamanan venue. Selain itu, Polri tak luput mempromosikan tradisi kultural yang menjadi salah satu agenda WWF, seperti melukat.

"Kreatif, antisipatif, humanis informatif. Itu saya melihat adalah salah satu strategi komunikasi yang dilakukan oleh Mabes Polri selama ini dalam pelaksanaan WWF," kata dia.

Rustika mengatakan Polri dalam mempersiapkan pengamanan WWF mampu bersinergi dengan berbagai stakeholder. Bahkan tokoh adat tak luput menjadi bagian dari sinergi Polri.

Karena semua upaya Polri, lanjutnya, masyarakat Bali mulanya siap dengan resiko dari penyelenggaraan WWF. Namun terbukti kini WWF berjalan dengan aman.

"Semuanya berlangsung dengan sangat baik dan tersosialisasi dengan sangat baik. Sehingga masyarakat Bali sudah siap dengan berbagai resiko atau dampak yang terjadi atas event internasional ini," terangnya.

"Selamat untuk Mabes Polri atas penyelenggaraan WWF yang luar biasa kali ini," pungkasnya.

Statistik Pembaca