Jumat, 11 April 2025

 


Sihanoukville, Kamboja – Pada tanggal 8 April 2025, delegasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dipimpin oleh Kadivhubinter Polri, Irjen Pol Dr. Krishna Murti, S.I.K., M.Si., bersama Brigjen Pol Dodied Prasetyo Aji, S.I.K., M.H., mengikuti pertemuan ASEAN SOMTC Working Group on Arms Smuggling (WG on AS) ke-7. Pertemuan ini berlangsung di Sihanoukville, Kamboja, dan bertujuan untuk membahas langkah strategis serta memperkuat kerja sama dalam upaya menanggulangi penyelundupan senjata di kawasan Asia Tenggara.

“Penyelundupan senjata di kawasan Asia Tenggara adalah masalah yang kompleks, mengingat tantangan geografis yang berbeda antar negara anggota ASEAN, baik dari sisi perbatasan darat maupun maritim. Hal ini membuka potensi jalur penyelundupan yang sulit untuk diatasi tanpa adanya kerja sama yang erat antar negara,” ujar Krishna Murti dalam sambutannya.

Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh Negara Anggota ASEAN, ASEAN Sekretariat, serta Organisasi Internasional seperti UNRCPD dan NISEA, dan Timor Leste sebagai observer. Diskusi juga mencakup berbagai isu penting, termasuk perbedaan kapasitas aparat penegak hukum di beberapa negara ASEAN dalam menangani masalah penyelundupan senjata.

Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, delegasi Indonesia turut menyampaikan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memperkuat kerjasama antar negara. Rekomendasi yang disampaikan termasuk mempercepat pertukaran informasi antara aparat penegak hukum, harmonisasi regulasi senjata, serta penguatan pengawasan terhadap distribusi senjata api.

“Penting untuk memperketat pengawasan penjualan dan distribusi senjata api, serta memperkuat pengawasan di wilayah perbatasan. Kami juga mendorong pemberdayaan BTNCLO yang sudah diterapkan di 13 Polda perbatasan untuk memastikan sistem pelaporan yang terpusat dan terpadu dalam memberantas penyelundupan senjata,” kata Krishna Murti.

Selain itu, para peserta juga menyepakati pentingnya penyusunan draft Arms Smuggling Component of the Work Programme 2026-2028, yang diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan penyelundupan senjata di masa depan. 

Hasil dari pertemuan ini akan dilaporkan pada pertemuan SOMTC ke-25 yang akan diselenggarakan pada 23-27 Juni 2025 di Putra Jaya, Malaysia. Selanjutnya, rekomendasi ini akan diadopsi dalam pertemuan AMMTC ke-19 pada 8 hingga 12 September 2025 di Malaka, Malaysia, yang akan dihadiri oleh Kapolri selaku AMMTC leader Indonesia.

Jakarta. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengapresiasi kinerja Polri selama Operasi Ketupat 2025. 


KAMMI mengatakan indikator keberhasilan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran dalam pengamanan arus mudik dan balik mudik 2025 adalah turunnya angka kecelakaan lalu lintas serta korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas.

"Jika mengacu pada data yang ada, angka kecelakaan mudik turun 30 persen, maka mudik Lebaran tahun 2025 lebih sukses dilaksanakan dan dikendalikan oleh Polri," tutur Ketua Umum KAMMI Ahmad Jundi, Kamis (10/4/2025). 

Menurut Ketua Umum KAMMI, pengamanan arus mudik merupakan tugas yang berat, lantaran harus memastikan 146 juta penduduk Indonesia aman dan nyaman saat melakukan perjalanan jarak jauh. 

"Terlebih menurut Kementerian Perhubungan, pemudik berjumlah lebih dari 146 juta. Dengan tugas yang berat, Kapolri dan jajaran sukses menekan angka kecelakaan dan korban jiwa," ujar Ketua Umum KAMMI.

Ia berharap mudik-mudik tahun berikutnya angka kecelakaan lalu lintas dan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas saat mudik semakin bisa ditekan. Sehingga Idul Fitri benar-benar menjadi momen kebahagiaan.

"KAMMI mengapresiasi hal tersebut dan berharap ke depan lebih banyak lagi yang mudik dalam keadaan selamat, dan membawa kebahagiaan Lebaran kepada keluarga besar di Kampung halaman," tutur Ketua Umum KAMMI.

Ia memuji strategi rekayasa lalu lintas yang diterapkan Polri untuk mencegah kemacetan panjang. 

"KAMMI juga menyoroti suksesnya strategi Polri, terutama pada rekayasa lalu lintas yang tepat sasaran. Dan membuat kemacetan serta waktu tempuh berkurang. Membuktikan pengalaman pengelolaan arus mudik dari jajaran ke polisi yang semakin baik," tutup Ketua Umum KAMMI.

Statistik Pembaca