Kamis, 06 Februari 2025


Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo meminta jajarannya agar menyiapkan alat ukur yang baik dalam proses seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2025. Hal ini diungkapkan Dedi saat rapat video conference (vicon) dengan jajaran jelang pendaftaran penerimaan anggota Polri tahun 2025 di gedung SSDM Polri, Rabu (5/2/2015).

Dedi mengatakan, dengan alat ukur yang baik maka ke depan akan menghasilkan calon-calon anggota Polri yang terbaik.

"Alat ukur yang digunakan kita selalu update dan disertifikasi serta diverifikasi dengan baik secara berkala. Dengan tools-tools rekrutmen yang baik harapan saya memiliki calon anggota polri yang lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Dedi.

Pada proses rekrutmen tahun 2024, Dedi menjelaskan ada penguatan item tes rekrutmen anggota Polri, diantaranya pemeriksaan treadmil, kesehatan tes kesehatan jiwa, pemeriksaan kepadatan tulang, pemeriksaan rontgen tulang belakang dan pemeriksaan USG abdomen.

Nantinya pada tahun 2025 akan ada update fitur metode 2024 diantaranya UKJ digital, CAT (Computer Assisted Test), satu data SDM dan E-Patma.

Lalu ada juga penguatan item tes yaitu tes psikologi dengan menggunakan metode SJT, EEG (pemeriksaan syaraf) dan EKG sebelum tes jasmani untuk Akpol.

Adapun peningkatan kualitas saat rekrutmen menghasilkan hal yang baik yaitu nilai Evaluasi Hasil Belajar (EHB). Pada tahun 2024, nilainya EHB predikat memuaskan meningkat sebesar 44,17 persen. Sementara yang predikat cukup dan kurang tidak ada. Lalu nilai tertinggi EHB meningkat dari 816,52 pada tahun 2023 menjadi 839,23 pada tahun 2024.

"Peningkatan kualitas rekrutmen berbanding lurus dengan peningkatan kualitas siswa yang sedang melakukan pendidikan," katanya.

Ia pun meminta jajaran panitia rekrutmen dari tingkat Polres, Polda dan pusat untuk mempersiapkan semaksimal mungkin baik peralatan pendukung, regulasi dan personel yang dilibatkan dalam proses rekrutmen.

"Pastikan proses rekrutmen bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Clean dan clear sehingga harapan kita mendapat calon anggota Polri terbaik bisa terwujud," ujarnya.

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo memimpin rapat persiapan pembukaan pendaftaran anggota baru Polri. Dia meminta kepada seluruh jajaran Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) baik di tingkat pusat dan polda, memberikan informasi terus-menerus pada masyarakat bahwa Polri tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis dalam penerimaan anggota baru.

Untuk diketahui SSDM adalah satuan kerja di Polri yang memiliki tugas untuk melakukan rekrutmen anggota baru, baik tamtama, bintara, perwira hingga perwira sumber sarjana. Komjen Dedi tak ingin jajaran berdiam diri dengan anggapan 'masuk Polri bayar'.

"Jangan sampai ada anggapan dari masyarakat 'masuk polisi bayar, kalau nggak bayar nggak bisa masuk polisi'. Makanya dari awal dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis itu merupakan nafas kita dalam proses rekrutmen," ujar Komjen Dedi saat Launching Pembukaan Pendaftaran Penerimaan Terpadu Anggota Polri Tahun Anggaran 2025, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

"Kita harus meng-clear-kan kepada masyarakat bahwa masuk polisi itu gratis," imbuh Komjen Dedi.

Kegiatan yang dipimpinnya ini diikuti seluruh pejabat SSDM Polri, pejabat Biro SDM masing-masing polda, dan perwakilan dari tiap-tiap satuan yang terlibat pada proses rekrutmen seperti Lemdiklat Polri, Densus 88 Antiteror Polri, Pusdokkes Polri, Divisi Propam Polri dan lainnya.

"Tolog sampaikan kepada masyarakat, 'Masuk polisi gratis'. Kalau masih ada masyarakat yang dibujuk, dirayu masuk polisi bayar, tolong ingatkan betul-betul kepada masyarakat untuk jangan percaya," pinta Komjen Dedi.

Komjen Dedi berkali-kali menegaskan panitia penerimaan Polri harus memberikan pemahaman utuh kepada masyarakat. Jangan sampai, lanjutnya, masyarakat jadi korban pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menipu masyarakat. 

"Kegiatan rekrutmen harus betul-betuk bersih, transparan, akuntabel dan humanis, dan tidak dipungut biaya seperser apapun dari tahap administrasi, seleksi sampai tahap akhir, itu betul-betul gratis. Sampaikan berulang kali sama masyarakat agar masyarakat betul-betul paham," tegas Komjen Dedi.

Terakhir dia mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, khususnya proses rekrutmen terpadu adalah tanggung jawab bersama seluruh panitia penerimaan dan pihak-pihak yang terlibat proses ini.

"Ini tanggung jawab kita semua," pungkas dia.


Tanah Laut – Dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional, Polsek Takisung, Polres Tanah Laut bersama Forkopimcam dan Kelompok Tani Mufakat melaksanakan panen jagung di lahan pertanian Desa Gunung Makmur, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, pada Kamis (6/2).

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Polri, pemerintah kecamatan, dan petani lokal dalam meningkatkan hasil pertanian serta kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pendampingan dari pihak kepolisian, diharapkan para petani semakin termotivasi untuk mengembangkan sektor pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan daerah.

Kapolsek Takisung Ipda Andy Setiawan menyampaikan bahwa Polri akan terus mendukung program ketahanan pangan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. 

"Kami berharap hasil panen ini dapat memberikan manfaat bagi petani dan mendorong semangat mereka dalam meningkatkan produktivitas pertanian," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Tani Mufakat mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. 

"Dengan adanya kerja sama ini, kami merasa lebih terbantu dalam mengelola pertanian. Semoga ke depan hasil panen semakin meningkat," katanya.

Panen jagung ini tidak hanya menjadi bukti keberhasilan program pertanian di wilayah Takisung, tetapi juga menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan.

Statistik Pembaca